Majene, Sulawesi Barat – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Malunda pada Minggu (10/8/2025) malam mengakibatkan debit air Bendungan Kayu Angin, salah satu bendungan terbesar di Sulawesi Barat, meluap. Peristiwa tersebut terjadi setelah wilayah ini dilanda musim kemarau selama beberapa pekan terakhir.
Akibat derasnya arus air, sebagian kecil struktur bendungan terkikis dan roboh. Kondisi ini memicu kekhawatiran warga akan potensi banjir. Tidak hanya itu, sekitar 10 pekerja yang berada di area bendungan terjebak akibat akses jalan rusak dan tergenang air.
Camat Malunda bersama PJ kades Lombong Timur, serta masyrakat lainnya segera melakukan pemantauan di lokasi.
“Para pekerja berada di titik aman di ketinggian, namun tidak dapat keluar karena jalan terputus,” ujar Camat Malunda dalam laporan vidionya
Tim gabungan mengirimkan bantuan makanan kepada para pekerja yang terjebak, termasuk kepada petugas penjaga bendungan dan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi.
Keesokan paginya, Juru Kunci Bendungan Kayu Angin, Sarman Alakadarnya, melalui akun media sosialnya, menginformasikan bahwa para pekerja telah berhasil keluar. Meski demikian, kendaraan mereka masih tertahan di area bendungan karena kerusakan jalan belum teratasi.
Hingga berita ini diturunkan, pemantauan terhadap kondisi bendungan dan akses jalan masih belum dilakukan dampak debit air sungai deras masih cukup tinggi.(EPN).
Penulis: EPN