Majene, Indonewstime.com — Sekjen Geostrategy Study Club (GSC) yang juga aktivis 98, Furqan AMC, menyerukan kepada kampus-kampus seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan Kemah Solidaritas untuk Palestina sebagaimana yang telah dipelopori oleh puluhan kampus di Amerika yang menentang genosida Israel terhadap warga Gaza Palestina.

“Mahasiswa dan civitas akademika berbagai kampus di Indonesia harus menyambut gelombang solidaritas terhadap Palestina yang telah dikumandangkan oleh mahasiswa-mahasiswa di berbagai kampus di Amerika”, seru Furqan AMC dalam keterangan rilis yang diterima pada Kamis (2/5/2024).

“Gerakan solidaritas ini bersifat universal, melampaui sekat-sekat budaya, agama, ras, golongan dan batas-batas wilayah. Gelombang solidaritas untuk Palestina ini juga telah melanda Eropa, Asia hingga Australia.”, tambah Furqan.

Furqan mewanti-wanti jangan sampai kampus-kampus di Indonesia menjadi yang paling terbelakang menentang genosida Israel di Palestina.

“Ayo segera dirikan Perkemahan Solidaritas untuk Palestina di setiap kampus!”, seru Furqan.

foto : Geostrategy Study Club (GSC) adalah komunitas studi yang tersebar di berbagai kota dengan konsentarsi kajian geopolotik internasional. GSC berdiri 7 tahun lalu, tepatnya 15 Oktober 2016.

Furqan menjelaskan, berdasarkan laporan Euro-Med Human Right Monitor, terhitung dari tanggal 7 Oktober 2023 s/d 23 April 2024, 200 hari genosida Israel di Gaza telah menyebabkan 42.510 orang terbunuh, di mana15.780 di antaranya adalah anak-anak dan 10.091 perempuan.

Yang terluka tidak kurang dari 72.240 orang dan yang terlantar/mengungsi sekitar 2.000.000 orang. Adapun 3.661 orang ditangkap atau dihilangkan secara paksa.

356 orang tenaga kesehatan gugur dan 549 orang cedera. Adapun relawan sosial 42 orang yang gugur dan 161 orang cedera.

Tidak berhenti di situ, kekejaman genosida Israel di Gaza juga telah membunuh 137 orang jurnalis dan menghancurkan 178 kantor media/pers.

Adapun fasilitas kesehatan yang hancur, 29 rumah sakit, 72 klinik dan 221 ambulan.

445 sekolah juga dihancurkan Israel. 12 kampus di Gaza juga tidak bisa digunakan lagi karena hancur dibom Israel. Tidak sedikit dosen-dosen, profesor dan civitas akademika yang gugur.

412.200 rumah hancur, dimana 131.200 di antaranya hancur total.

Sepertinya Israel belum puas dengan semua itu, 651 masjid dan 3 gereja juga dihancurkan. Tak terkecuali juga 203 heritage dan 2.271 fasilitas industri.

“Itu semua bukan sekedar angka statistik, tapi manusia dan peradabannya”, tegas Furqan.

Karena itu Geostrategy Study Club (GSC) menuntut:

1. Hentikan genosida Israel di Palestina!

2. Dukung mahasiswa-mahasiswa di berbagai kampus di Amerika, Eropa, Asia, Afrika, Amerika Latin hingga Australia yang bersolidaritas terhadap rakyat Gaza Palestina.

3. Menyerukan semua kampus di Indonesia menyelenggarakan Kemah Solidaritas untuk Palestina seperti yang dilakukan mahasiswa dan civitas akademika di Amerika dan berbagai belahan dunia lainnya.

Banyak diberitakan, sudah hampir 100 kampus di seluruh dunia, terutama di Amerika yang menuntut genosida israel di Palestina segera dihentikan.

Mereka semua terinspirasi dari gerakan Kemah Solidaritas untuk Palestina yang telah dipelopori oleh mahasiswa-mahasiswa Universitas Columbia di New York, AS. Tidak sedikit profesor dan dosen-dosen yang melibatkan diri dalam aksi ini.(Red/Bgs)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan