Mamuju, Indonewstime.com — Tim kerja Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju 2024, Ado-Damris (Adami), Santa menyoroti kebijakan Sutinah Suhardi selama menjabat sebagai Bupati Mamuju, Senin (14/10/2024).
Pasalnya, Santa yang juga merupakan mantan anggota DPRD Mamuju ini menganggap sejumlah kebijakan Sutinah Suhardi selama menjabat sebagai Bupati Mamuju sama sekali tidak pro rakyat.
“Proyek Kantor Balai Kota yang menelan anggaran 48 Milyar jika dianggap Prestasi gemilang, itu saya anggap sudah sangat mendistorsi fakta kebutuhan masyarakat yang tinggal di Desa-desa terpencil yang menginginkan Perhatian Pembangunan Infrastruktur Jalan untuk menunjang kelangsungan hidup mereka di Desa,” tuturnya.
“Karena Dana 48 Milyar itu, kalau dialokasikan ke Belanja Perbaikan jalan di Desa Labuang Rano-Desa Dungkait Tapalang Barat dan akses Jalan poros Desa Kopeang-Bela kecamatan Tapalang, hingga Kecamatan Kalumpang wilayah poros Desa Mappu-ke Desa Kalumpang kec Kalumpang akan sungguh sangat berguna dan dirasakan langsung manfaatnya masyarakat kecil,” papar Santa, via WhatsApp, Senin (14/10/2024).
Ia juga menyoroti kebijakan Sutinah Suhardi dibidang Pendidikan terkait beasiswa Manakarra yang dianggapnya tidak efektif dan tidak transparan.
“Saya menganggap Cenderung Diskriminatif dan Tidak Transparan, hingga dugaan program Beasiswa Manakarra S3 (Doktor) yang menelan anggaran besar justru diduga hanya diakses dan dinikmati kalangan Pejabat Daerah atau lingkaran kerabat Pejabat di Daerah,” ungkapnya.
“Seharusnya diberikan kepada putra-putri daerah yang murni mengasa kemampuan intelektualnya untuk kelak datang memperbaiki Daerah dengan basic Keilmuan yang dicapai melalui Beasiswa Manakarra Misalnya, sayang Program ini diduga salah jalan,” imbuhnya.
Selain itu, Santa pun menyentil pernyataan Hairil Amri yang mengklaim Jalan Di desa Lebani, Kecamatan Tapalang Barat yang saat ini sudah baik merupakan karya Pemkab Mamuju.
“Itu Murni Karya Pemprov Sulawesi Barat, kok karya orang lain diklaim, jangan-jangan mereka sudah gunakan politik kambing hitam atau membuktikan bahwa kepemimpinan ibu Tina selama ini nihil prestasi,” tutupnya.(Red/Gbr)