Yogyakarta, Indonewstime.com — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut bahwa sekretaris merupakan palang pintu organisasi.
“Pengalaman berat apa pun yang ditugaskan organisasi jadikan lah sebagai hikmah, dan ruang untuk belajar,” jelas Haedar dilansir dari muhammadiyah.or.id, Minggu (17/11/2024).
Dalam kesempatan tersebut Haedar membagikan pengalamannya sebagai sekretaris sejak di Majelis Kader, hingga Sekretaris PP Muhammadiyah era kepemimpinan Buya Syafii Maarif, Haedar kemudian ditunjuk menjadi perumus Khittah Denpasar yang mengharuskan dia untuk membaca semua khittah-khittah sebelumnya.
Tidak hanya Khittah Denpasar, Haedar juga ditunjuk oleh PP Muhammadiyah untuk merumuskan banyak dokumen organisasi yang menjadi rujukan bersama, seperti Dakwah Kultural, Darul Ahdi wa Syahadah dan lain sebagainya.
Haedar berpesan agar sekretaris di UPP untuk menambah pengetahuan baru, salah satunya ilmu manajemen yang berfungsi untuk merancang bangun perjalanan organisasi.
Haedar menuturkan bahwa periode ini PP Muhammadiyah menginginkan proses dinamisasi dan transformasi fungsi-fungsi organisasi.
Melalui Pelatihan Penggerak Utama Persyarikatan ini, Haedar berharap akan melahirkan penggerak persyarikatan lebih maju, profesional, dan modern, yang secara kesinambungan berdampak pada Muhammadiyah yang unggul dan berkemajuan.
“Ini tentu pekerjaan yang menantang, dan kuncinya ini ada di sekretaris, karena itu matinya organisasi itu nyawanya di sekretaris,” tutup Haedar.(Red/Bgs)