Laut kembali bersuara. Ombak kembali menyambut. Setelah dinanti, Sandeq Race, lomba perahu tradisional Mandar, akan kembali digelar. Tahun ini, sebanyak 56 sandeq siap berpartisipasi, menantang angin dan ombak di lintasan laut yang penuh sejarah.Minggu (13/juli/2025).
Diketahui launching event digelar di Maleo pada 13 Juli 2025 pukul 19: 30 wita. Sandeq, bukan sekadar perahu. Ia adalah warisan budaya leluhur masyarakat Mandar, Sulawesi Barat. Nama sandeq berasal dari bahasa Mandar yang berarti “tajam”, merujuk pada bentuk haluannya yang runcing dan memecah ombak.
Perahu ini telah digunakan sejak dulu kala oleh nelayan Mandar untuk melaut jauh, bahkan hingga ke luar pulau demi mencari ikan dan berdagang.
Dibuat tanpa paku, sandeq dibangun dari kayu pilihan dengan teknik turun-temurun, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ia melaju tanpa mesin, hanya mengandalkan layar dan angin. Di sinilah keunggulan sandeq, cepat, lincah, dan tangguh menghadapi ombak.
Sandeq Race bukan sekadar perlombaan yang diadakan setiap tahun . Ia adalah panggung kehormatan untuk para passandeq, para pelaut tradisional yang piawai membaca angin dan arus.
Lomba ini juga menjadi wujud pelestarian budaya bahari Mandar, sekaligus ajang mempererat tali persaudaraan antar-kampung nelayan.dalaam momentum ini sekaligus memeriahkan HUT RI , untuk itu event di gelar menjalang bulan Agustus.
Dengan semangat “Mappatammae’ di Ati’” (berlayar dengan keteguhan hati), para peserta siap menyusuri jalur laut dari titik start hingga finish, membawa serta nama kampung, keluarga, dan sejarah panjang yang terpatri dalam lambung setiap sandeq.
Mari kita dukung dan saksikan, Karena saat sandeq melaju, kita bukan hanya melihat perahu berlomba, kita sedang menyaksikan warisan peradaban bahari yang terus hidup dan mengakar kuat di tengah zaman.
Adapun jadwal lengkap rute dan tanggal pelaksanaan lomba, akan diumumkan oleh panitia secara resmi dalam waktu dekat.
Penulis : edhy