Duta Besar Ekuador Hadiri Festival El Día De la Hispanidad, Perkenalkan Budaya, Seni dan Kuliner Ekuador

Depok, Indonewstime.com — Festival El Día de la Hispanidad di selenggarakan oleh LBI ( Lembaga Bahasa Internasional) Universitas Indonesia, bertempat di Aula LBI Fakultas Ilmu Budaya UI, Sabtu (18/10/2025).
Dalam acara tersebut Duta Besar Ekuador untuk Indonesia, Luis Arellano Jibaja turut berpartisipasi dalam Festival El Dia de la Hispanidad 2025 yang mengambil tema,”Cita Rasa Hispanik: Menikmati Rasa, Mengenal Bahasa”.
Dalam seminar, Luis Arellano Jibaja memperkenalkan berbagai macam makanan dan minuman khas Ekuador yang beragam dan kaya rasa. Bahan- bahan bakunya lokal dan dari Eropa.
“Karakteristik makanan Ekuador bahan utamanya menggunakan produk lokal seperti pisang, jagung dan singkong. Pengaruh dari berbagai wilayah alam seperti Costa, Sierra dan Amazonia yang menggunakan bahan alami dan teknik memasak yang unik,” kata Luis.
Beliau juga menjelaskan soal berbagai macam makanan dari negara yang letaknya tepat berada di garis khatulistiwa itu, seperti Encocado de Pescado, Bolón de verde, Liepingachos, Locro de Papa, Empanadas de Viento, Helado de Paila, Maito de pescado dan Chontacuro.

Kemudian beliau juga mengungkapkan Ekuador memiliki sebuah warisan alam yang sangat terkenal yaitu Pulau Galápagos yang dihuni oleh berbagai spesies hewan dan tumbuhan endemik yang hanya ada di sana, salah satunya kura-kura raksasa Galapagos.
“Sama seperti Indonesia yang memiliki pulau terkenal yakni Pulau komodo yang dihuni Komodo (hewan endemik yang hanya ada di Indonesia). Kami Ekuador punya Pulau Galápagos, yang dihuni kura-kura raksasa Galápagos, disana juga terdapat banyak hewan dan tumbuhan endemik,” tutur Luis.
Ia juga mengatakan jika kita berjalan-jalan ke Pulau Galápagos tidak lengkap rasanya jika tidak mencicipi makanan khas di Pulau Kura-kura itu. Seperti Lobster Galapagueña, Arroz Marinero dan Sopa Marinera.
Negara Ekuador merupakan negara yang beriklim tropis seperti Indonesia. Walaupun negara Ekuador tidak seluas Indonesia, tapi negara tersebut sangat kaya akan budaya.
“Budaya Ekuador penuh warna dan ceria. Musik, tarian, dan festival menyatukan orang-orang. Banyak kota mengadakan parade dan perayaan tradisional sepanjang tahun. Kerajinan tangan dan seni adat juga memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Ia juga menekankan, orang Ekuador berasal dari beragam latar belakang budaya. Kelompok pribumi, orang keturunan Spanyol, dan Afro-Ekuador semuanya hidup berdampingan. Keluarga dan tradisi sangat dihargai, dan pengunjung.
“Oleh karena itu kami banyak memiliki kesamaan dengan Negara Indonesia, dari hasil alam, iklim dan budaya. Kami sangat senang menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan Indonesia. Kami harap dengan Indonesia kami akan terus meningkat hubungan yang baik,” pungkasnya.
Di pertengahan seminar, kedutaan Ekuador turut menyuguhkan sebuah tarian tradisional Ekuador dengan El Diablo Huma, yakni penari upacara yang melambangkan hubungan dengan alam, kearifan leluhur, dan kosmos. Pakaiannya berupa topeng bermuka dua, yang melambangkan dualitas dunia dan kebutuhan untuk selalu terhubung dengan matahari.
Di festival ini banyak booth yang menjual berbagai makanan dan Minum dari Amerika Latin dan negara Spanyol. Seperti Mate dari Argentina, Horchata Ecuatoriana, Churros, Burrito, Taco dan Quesadillas. Serta beberapa produk fnb lainnya.
Festival el día de la hispanidad ini diikuti 5 negara antara lain Colombia, Ekuador, Guatemala, Costa Rica dan Spanyol.
Penulis: Lin
Editor: Gabriella