Polewali Mandar, Indonewstime.com – Insiden mengejutkan terjadi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Seorang aktivis dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LIMBAS, Irwan, mengalami penganiayaan dan pengancaman saat memantau aktivitas tambang galian C yang diduga ilegal di wilayah Sulewatang, Kamis (6/3/2025) pagi.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.20 WITA. Irwan yang tengah menjalankan tugasnya mendokumentasikan tambang ilegal yang dikelola oleh seseorang bernama Utti tiba-tiba mendapat serangan.
“Saya datang untuk memantau tambang, tiba-tiba Utti langsung mendekati saya dengan agresif. Ia mengancam dengan nada kasar, mencekik leher saya, bahkan membawa sebilah parang,” ungkap Irwan kepada Indonewstime.com.
Beruntung, insiden ini disaksikan oleh Kepala Lingkungan Conggo, Pak Liga, yang langsung turun tangan melerai. Berkat intervensinya, Irwan berhasil selamat dan segera meninggalkan lokasi.
Irwan menduga aksi brutal Utti ini berkaitan dengan laporan yang disampaikan ke Dinas Pertambangan Sulawesi Barat terkait dugaan tambang ilegal miliknya.
“Iya, kami memang kenal, tapi saya menduga dia mengira saya yang melaporkannya ke pihak berwenang,” jelas Irwan.
Tak terima dengan tindakan penganiayaan dan pengancaman ini, Irwan langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Polman.
Ia berharap kepolisian bisa bertindak cepat dan profesional dalam menangani kasus ini.
Ketua LSM LIMBAS, Baharuddin, mengecam keras tindakan kekerasan yang dialami anggotanya. Menurutnya, aksi Utti adalah pelanggaran hukum yang tidak boleh dibiarkan.
“Ini adalah tindakan kriminal yang harus ditindak tegas. Aktivitas tambang galian C di lokasi itu memang ilegal, dan ini sudah dikonfirmasi oleh Dinas Pertambangan Sulawesi Barat,” tegas Baharuddin.
Ia pun mendesak pihak kepolisian agar tidak main-main dalam menangani kasus ini.
“Kami tidak ingin ada impunitas. Aparat harus bersikap profesional dan memberikan keadilan bagi korban,” tambahnya.
Saat ini, Polres Polman telah menerima laporan dari Irwan dan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Publik pun menunggu respons tegas dari aparat dalam menindak pelaku penganiayaan dan mengusut status tambang ilegal yang menjadi sumber permasalahan ini.
Kasus ini menjadi sorotan, tidak hanya karena kekerasan terhadap aktivis, tetapi juga karena menyingkap dugaan praktik tambang ilegal yang merugikan lingkungan dan masyarakat.(Red/Bsb)