Oleh Adry – Masyarakat Palipi Sendana 

Indonewstime.comBatu Tamma’guna di Palipi, batu tamma’guna adalah batu yang tak berguna. Demikianlah istilah yang tepat untuk menggambarkan situasi saat ini akibat ulah dari proses tambang batu gajah yang dilakukan di Desa Banua lalu ditampung serta dipecah di Desa Sendana (Palipi).

Setelah penolakan terjadi pada tahun yang lalu, aktivitas penambangan batu gajah kini beroperasi kembali. Suara masyarakat serta aktivis lingkungan tak didengarkan, Ilmu Pengetahuan adalah nomor sekian dari jumlah uang yang didapatkan hasil dari penambangan tersebut, saya menyebutnya Penambang Batu Gajah Berkepala Batu.

Siapa yang tidak tersinggung dengan keadaan yang membuat masyarakat resah akibat ulah dari aktivitas dari penambang yang merampas ruang hidup rakyat?. Desa Sendana menjadi tempat strategis untuk menjadi tempat penampungan batu tersebut, pasalnya Desa Sendana menjadi satu-satunya desa yang memiliki pelabuhan dekat dengan proses penambangan yakni Pelabuhan Palipi.

Menurut informasi yang beredar batu tersebut akan dikirim ke kalimantan melalui jalur laut. Pelabuhan Palipi menjadi tempat penampungan serta tempat pemecah dari batu agar mudah dimuat oleh kapal.

Keluhan dari masyarakat yang diposting langsung oleh salah satu warga Desa Sendana di Facebook mengatakan bahwa aktivitas mesin pemecah batu sangat mengganggu jam istirahat, selain itu fasilitas jalan yang digunakan yakni jalan desa yang diperuntukkan bagi warga petani dan nelayan malah digunakan untuk jalur pengangkutan batu, akibatnya masyarakat pun terganggu.

Terkait persoalan penambangan, Aliansi Masyarakat dan Pemuda telah melakukan antisipasi dari awal sebelum dimulainya Penambangan, penolakan yang  dilakukan bahkan sampai kepemerintah Kabupaten, Provinsi dan DPRD Kabupaten Majene, namun hal itu sia-sia, penambangan yang dilakukan secara brutal tetap dilakukan.

Saya selaku masyarakat Desa Sendana, sangat merasa tersinggung. Desa kami dijadikan tempat untuk melakukan pengrusakan lingkungan.

Hal yang saya sampaikan terkait pengerusakan bukan hanya soal Batu Gajah itu, contoh saja soal Pelabuhan yang banyak di korupsi oleh pekerjanya bahkan ada yang sampai tertangkap, sampai kapan ini akan terjadi, saya menghimbau pemerintah yang melegitimasi aktivitas tersebut untuk segera mencari solusi.

Cepat atau lambat gelombang kemarahan warga akan terjadi jika hal demikian tidak diatasi dengan baik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan