Ketahanan pangan seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah, terlebih saat musim kemarau melanda.,namun di Kelurahan Tabulan bulan, kabupaten Majene, sulbar tepatnya di lingkungan Pao-Pao, justru masyarakat bersama Bintara Pembina Desa (Binsa) setempat menunjukkan kepedulian luar biasa.Jumat, (1/8/2025)
Ditengah meroket harga beras, para petani kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawah mereka, Binsa Alim Wijaya bersama warga setempat mengambil langkah nyata, menggali ulang bendungan kecil yang telah lama tidak berfungsi, tanpa melibatkan struktur resmi pemerintahan, inisiatif ini murni lahir dari kesadaran bersama demi menyelamatkan pertanian di daerah tersebut.
Yang lebih mengejutkan, demi mendanai operasional alat berat dan pembelian solar, Binsa Alim siap dan rela menggadaikan satu-satunya sawah miliknya, tindakan ini tentu bukan hal sepele, melainkan bukti nyata dedikasi dan kepedulian terhadap nasib petani.
Padahal, bantuan berupa mesin pompa air sebenarnya pernah diberikan, namun ironisnya, air yang seharusnya dipompa justru tidak tersedia karena saluran irigasi yang rusak dan bendungan yang tak lagi berfungsi.
“Ini bentuk swadaya masyarakat. meski tanpa campur tangan pemerintah dalam prosesnya, kami sudah menyampaikan hal ini kepada pihak kelurahan, kecamatan, hingga DPRD,” ujar Binsa Alim Wijaya, saat ditemui dilokasi
Masri menambhakan Langkah heroik ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah, khususnya dinas terkait dan pihak yang memegang kewenangan anggaran.
bagaimana mungkin infrastruktur penting seperti irigasi dan bendungan bisa luput dari perhatian?, di tengah isu ketahanan pangan nasional, inisiatif warga seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi jika anggaran difokuskan pada sektor yang memang prioritas.
Andai tidak ada inisiatif swadaya ini, besar kemungkinan bendungan tersebut tidak akan pernah diperbaiki, fakta ini menunjukkan lemahnya perhatian pemerintah terhadap nasib petani dalam mempersiapkan musim tanam mereka.
Masri Kapala lingkungan Tabulan bulan menyebut seharunya sperti ini yang menjadi perhatian prioritas pemerintah, sekarang harga beras mahal,
“pertanyaannya sekarang, ke mana sebenarnya anggaran untuk sektor pertanian diarahkan? Siapa yang bertanggung jawab memastikan petani tidak dibiarkan berjuang sendiri, mau beli beras mahal”, tutup masri pemilik alat berat.
Penulis:EPN
Penulis: EPN