Jakarta, Indonewstime.com — Pada peringatan hari Pahlawan Nasional 2025, pemerintah menetapkan para tokoh yang telah berjuang untuk bangsa dan negara sebagai pahlawan nasional. Salah satu yang diusulkan adalah Mantan Presiden RI ke-2 Jenderal Besar (purn) Soeharto, meskipun ada sejumlah ormas menolak.

“Saya mengikuti wacana tentang penetapan pahlawan nasional tahun ini, dan sungguh dari lubuk hati yang dalam serta pikiran penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional sangat tepat, meskipun terlambat karena sudah 30 tahun dari kepemimpinan beliau,” ujar Din Syamsuddin selaku Chairman of Centre For Dialogue and Corporation Among Civilization (CDCC) and Chairman of Global Fulcrum Wasatiyyat Islam usai Gala Dinner peserta WPC ke -9 di Museum Nasional Jakarta Pusat, Minggu Malam (9/11/2025).

“Soeharto seorang pemimpin yang punya komitmen untuk membangun bangsa dan negara, beliau adalah” Bapak Pembangunan”. Dan dari sudut sebagai muslim Soeharto pernah memimpin Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia. Di akhir hayatnya Soeharto punya komitmen kepada Islam,” imbuhnya.

foto : Din Syamsuddin saat Multikultural Welcoming Dinner

Ada ormas-ormas besar dan agama-agama lain yang tidak setuju atas penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional, menurut Din Syamsuddin itu sangat wajar.

Ia mengatakan Soeharto tidak pernah melanggar konstitusi dan melakukan KKN pada masa kepemimpinannya .

Selama 32 tahun memimpin, Soeharto punya komitmen yang kuat untuk membangun bangsa Indonesia. Beberapa partai sudah mendukung penetapan Soeharto sebagai pahlawan Nasional seperti Golkar dan Gerindra.

“Saya menghimbau kepada kawan-kawan agar mendukung Soeharto jadi pahlawan nasional mengingat jasa- jasa beliau membangun Indonesia, ini pendapat yang saya pertanggung jawabkan secara moral dan secara kritis,” pungkasnya.

Penulis: Lin

Editor: Gabriella

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan