Malunda, 19 September 2025 – Kreator Malunda bersama keluarga korban, Saidul, secara resmi melaporkan dugaan tindak pidana pencurian dan penggelapan yang melibatkan uang donasi untuk Aldi, seorang penderita gagal ginjal asal Malunda, yang terjadi beberapa bulan lalu. Laporan tersebut diterima oleh Polsek Malunda pada Jumat, 19 September 2025.
Kronologi kejadian bermula ketika Aldi, yang telah menerima donasi masyarakat melalui rekening, mengalami musibah. Pada bulan Juni 2025, kartu ATM milik Aldi tertelan oleh mesin. Saidul, orang tua Aldi, yang merasa kesulitan dalam mengurus transaksi perbankan, kemudian dibantu oleh seseorang yang berinisial N untuk mengurus penerbitan kartu ATM baru. Namun, dalam proses tersebut, muncul sejumlah hal yang mencurigakan terkait penggunaan ATM tersebut.
“Pada waktu saya ke RS Makassar untuk kontrol Aldi, ATM saya sempat dipinjam oleh yang bersangkutan (inisial N) dengan alasan ada yang perlu diperbaiki. Setelah kurang lebih dua hari, ATM saya baru dikembalikan. Seseorang tersebut juga mengetahui PIN atau sandi dari kartu ATM saya,” ujar Saidul.
Sebagai masyarakat awam yang tidak terbiasa dengan transaksi perbankan, Saidul merasa kesulitan dan tanpa curiga memberikan ATM-nya kepada orang tersebut, terutama karena yang bersangkutan selama ini mendampingi keluarga mereka di Makassar.
“Saya memberikan ATM tersebut dengan niat baik, tanpa berpikir lebih jauh. Saya kira orang tersebut hanya ingin membantu saya yang kesulitan,” tambah Saidul.
Beberapa waktu setelah masalah kartu ATM tertelan, Saidul terkejut mendapati saldo rekeningnya berkurang drastis setelah melakukan pengecekan lebih lanjut.
“Saya ingat betul, saldo saya sekitar Rp51 juta, tetapi setelah saya cek, hanya tersisa Rp31 juta. Saya kaget sekali, dan menceritakan kepada inisial N,” ujar Saidul.
Menurut Saidul, beberapa transaksi mutasi yang terjadi sulit untuk dideteksi secara langsung. Namun, setelah mencermati dengan lebih teliti, ditemukan adanya transaksi senilai Rp8 juta yang mengalir ke rekening atas nama N (inisial).
“Hal ini semakin memperkuat dugaan saya bahwa ada pihak yang menyalahgunakan ATM saya. Apalagi sebelumnya ada yang meminjamnya dengan alasan yang tidak jelas,” tambah Saidul.
Bukti transaksi mutasi ini semakin memperkuat dugaan adanya penggelapan atau pencurian, apa lagi saat Saidul menceritakan kepada inisial tidak ada itikat baik, dana yang seharusnya menjadi hak penuh Aldi, yang kini sedang membutuhkan perawatan medis intensif.
Setelah menemukan bukti mutasi rekening yang mencurigakan, Saidul didampingi oleh rekan-rekan dari Kreator Malunda untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib.
Polsek Malunda telah menerima laporan tersebut pada Jumat, 19 September 2025. Kanit Reskrim Polsek Malunda, Armin, dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa laporan ini akan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
“Kami telah menerima laporan ini dan segera melakukan penyelidikan lebih lanjut. Terkait perkembangan kasus ini, kami akan memberikan informasi lebih lanjut setelah proses penyelidikan selesai,” ujar Armin.
Pihak keluarga dan Kreator Malunda berharap agar kasus ini dapat segera terungkap, dan harapan uang bisa kembali, serta agar pelaku yang telah menyalahgunakan kepercayaan masyarakat dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Para pelapor diminta untuk menunggu panggilan lanjutan dari pihak kepolisian.
(EPN)



