Mamasa, Indonewstime.com — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Mamasa angkat bicara terkait maraknya peredaran minuman keras (miras) dan rokok ilegal di wilayah mereka.
Dalam konferensi pers yang digelar di Lantang Kada Nenek, Kecamatan Mambi, Selasa (11/3), HMI menegaskan komitmennya untuk mendorong aparat bertindak tegas terhadap peredaran barang ilegal tersebut.
Sebagai tindak lanjut dari sikap tegasnya, HMI Cabang Kabupaten Mamasa telah merencanakan aksi demonstrasi di depan Polres Mamasa pada Rabu (12/3).
Aksi ini bertujuan untuk menekan pihak berwenang agar segera mengusut serta memberantas peredaran miras dan rokok ilegal yang tidak memiliki izin resmi.
Namun, rencana tersebut mendapat respons beragam dari masyarakat. Di media sosial Facebook dan grup WhatsApp “Mamasa Community,” beberapa akun anonim menyuarakan keberatan, menganggap bahwa konsumsi miras sudah menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat yang tidak perlu dihilangkan.
Menanggapi reaksi tersebut, Ketua Umum HMI Cabang Kabupaten Mamasa, Arifin Djalil, menegaskan bahwa aksi yang mereka lakukan bukan untuk menentang budaya lokal, tetapi untuk menekan peredaran miras botolan tanpa izin resmi.
Beberapa jenis miras seperti bir, anggur, rum, vodka, wiski, gin, tequila, ciu, sake, dan soju menjadi fokus utama yang ingin diberantas, sementara minuman tradisional seperti ballok dan tuak tidak termasuk dalam tuntutan mereka.
“Sebenarnya, program HMI bukanlah masalah. Ini bagian dari perjuangan demi kesejahteraan masyarakat dan kebaikan generasi yang akan datang,” ujar Arifin dalam konferensi pers.
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh opini negatif yang berkembang di media sosial. Menurutnya, isu ini harus dilihat dari dampak jangka panjang bagi generasi muda di Mamasa.
“Kami berharap masyarakat Kabupaten Mamasa tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak jelas tujuannya. Kita harus berpikir panjang tentang dampak peredaran miras dan rokok ilegal jika terus dibiarkan,” tegas Arifin.
HMI menekankan bahwa peredaran barang ilegal ini tidak hanya berdampak pada moral generasi muda, tetapi juga berpotensi merugikan kesehatan serta ekonomi daerah.
Mereka berharap aksi yang akan dilakukan bisa membuka mata pemerintah dan pihak kepolisian untuk segera mengambil langkah tegas.
Dengan meningkatnya perhatian terhadap isu ini, HMI Mamasa mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam menjaga ketertiban serta memastikan bahwa hukum ditegakkan demi kesejahteraan bersama. Apakah aparat akan segera bertindak?(Red/Bsb)