Jakarta, Indonewstime.com — Pemilihan Umum telah dilaksanakan pada 14 Februari lalu, dan KPU saat ini telah melakukan hasil perhitungan cepat. Namun hasil yang dikeluarkan KPU nampaknya, tidak begitu memuaskan bagi beberapa Partai Baru. Salah satunya, Partai Ummat yang merasa keberatan dengan hal tersebut, Jumat (23/2/2024).
Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi mengatakan, bahwa hasil pemilu yang dikeluarkan oleh KPU melalui Aplikasi Sirekap sangat kacau dan tidak sesuai perhitungan. Dan diduga juga, suara hasil pemilu 2024 yang didapatkan Partai Ummat, hilang separuh akibat kekacauan tersebut.
“Tim pemenangan Partai Ummat menemukan lebih dari setengah suara Partai Ummat hilang terutama disebabkan oleh kekacauan Sirekap,” ujar Ridho dalam Konferensi Pers di Kantor DPP Partai Ummat, Jakarta, Kamis (22/2/2024) kemarin.
Ketua Umum Partai Ummat itu juga menyebutkan, aplikasi Sirekap merupakan basis utama dalam penghitungan suara di seluruh tingkatan, mulai Pilpres sampai ke Pileg. Ia mengatakan, Partai Ummat juga melihat kecenderungan yang dialami partainya sebagai partai baru.
“Partai Ummat melihat adanya kecenderungan dimana partai-partai baru memperoleh suara yang relatif jauh di bawah ambang batas parlemen,” ucapnya.
Partai Ummat juga menemukan dugaan potensi kehilangan suara di banyak Daerah Pilihan (Dapil). Timnya pun masih terus mengumpulkan bukti yang diklaim merugikan partai nya selama mengikuti Pemilu 2024 dan nantinya akan melaporkan kecurangan tersebut ke Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu
“Kekacauan penghitungan suara juga berpotensi disebabkan oleh algoritma Sirekap, yang juga ditengarai telah diatur sehingga menguntungkan pihak-pihak tertentu dan merugikan pihak-pihak lainnya,” kata dia.
Dari penemuan server yang berada di luar negeri, Ridho mengatakan, hal itu membuktikan adanya dugaan kuat manipulasi data hasil Pemilu. (Red/Lin)