Yogyakarta, Indonewstime.com — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, menegaskan pentingnya peran keluarga Muhammadiyah dalam menanamkan nilai-nilai tauhid dan tajdid sebagai landasan kehidupan pribadi maupun dalam membangun masyarakat.

Menurutnya, keluarga merupakan tiang utama kehidupan umat dan bangsa. Di dalamnya berlangsung proses sosialisasi nilai-nilai Islam yang paling intensif dan menentukan arah pembentukan karakter.

“Menjadi kewajiban setiap anggota Muhammadiyah untuk mewujudkan kehidupan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, sebagaimana ditegaskan dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM),” ujar Agus dilansir dari laman muhammadiyah.or.id, Minggu (2/11/2025).

Agus menambahkan, keluarga Muhammadiyah harus benar-benar mampu mewujudkan Keluarga Sakinah yang terintegrasi dengan Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

“Keluarga punya tanggung jawab membangun masyarakat agar menjadi masyarakat utama. Keluarga tidak boleh terpisah dari masyarakat, tetapi menjadi bagian aktif di dalamnya,” tegasnya.

Dalam konteks itu, Agus mengajak keluarga Muhammadiyah untuk memainkan perannya secara nyata, dimulai dari hal-hal sederhana yang berdampak jangka panjang, seperti mendidik anak agar terbiasa berpikir kritis dan logis.

“Semangat tajdid menuntut nalar yang sehat. Karena itu, anak-anak perlu dibiasakan untuk bertanya, berpikir rasional, dan tidak mudah percaya pada mitos,” ungkapnya.

Selain menanamkan pemahaman Islam yang rasional, Agus juga menekankan pentingnya pendidikan yang membangun semangat Islam berkemajuan untuk melahirkan generasi yang berilmu, kreatif, dan mandiri.

“Anak-anak perlu dikenalkan dengan konsep Islam berkemajuan yang menuntun mereka pada kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial,” jelasnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Agus, diperlukan desain lingkungan keluarga yang berlandaskan nilai tauhid. “Rumah Muhammadiyah harus menghadirkan suasana keimanan—dengan doa, bacaan Al-Qur’an, dan diskusi keagamaan. Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya,” tuturnya.

Ia menekankan, keteladanan dalam ibadah, kejujuran, kerja keras, dan tawakal merupakan bentuk pendidikan tauhid yang paling kuat. “Penanaman tauhid bukan hanya melalui kata-kata, melainkan melalui konsistensi amal,” imbuhnya.

Agus menutup dengan ajakan agar seluruh keluarga Muhammadiyah senantiasa berupaya mewujudkan kehidupan keluarga yang berlandaskan nilai-nilai Islam, sehingga tercipta ketenangan dan ketenteraman dalam kehidupan.

“Jika seluruh nilai itu dijalankan dengan sungguh-sungguh, insyaallah Keluarga Sakinah Muhammadiyah akan terwujud,” pungkasnya.

Penulis: Bgs

Editor: Gabriella

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan