Jakarta, Indonewstime.com — Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima kunjungan Rektor Jamiah Al Mustafa Al-Alamiyah (JMIA), Ali Abbasi. Kunjungan ini merupakan momentum penting dalam memperkuat hubungan kedua institusi besar dunia islam, yang mana keduanya memegang peran strategis dalam sektor pendidikan dan pengembangan peradaban islam modern.
Rektor Jamiah Al Mustafa Al-Alamiyah (JMIA), Ali Abbasi menyampaikan apresiasi mendalamnya terhadap kiprah Muhammadiyah dalam memegang peran sentral kebangkitan Islam di Indonesia selama satu abad lamanya.
“Muhammadiyah hingga saat ini selalu memegang konsistensinya dengan memadukan ajaran Islam dengan pembangunan sosial dan pendidikan, serta visinya untuk turut serta menghidupkan kembali peradaban Islam,” ujar Abassi dilansir dari laman muhammadiyah.or.id, Minggu (9/11/2025).
Poin berikutnya yang dijelaskannya adalah bahwa pihak JMIA meyakini dengan kiprah kedua lembaga khususnya di sektor pendidikan akan dapat membentuk proses pengetahuan, karakter, iman, serta wawasan secara global.
Dalam hal ini Abassi menambahkan, konsep Islam yang maju dan modern bukan berarti meninggalkan tradisi, melainkan menjadikannya sebagai fondasi moral dan spiritual dalam menghadapi tantangan modernitas. Pihaknya juga telah mengembangkan berbagai pendekatan pendidikan seperti: studi klasik berbasis turats, hingga riset kontemporer dalam bidang sosial, politik, dan hubungan internasional dengan disertai semangat integrasi ilmu dan nilai.
Terakhir, Abassi turut menyampaikan harapannya agar kerja sama JMIA dengan Muhammadiyah dapat terus diperluas dalam berbagai lingkup.
Beberapa diantaranya mencakup pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian bersama, dialog antar peradaban, hingga pengembangan kurikulum Islam kontemporer yang relevan bagi masyarakat Muslim dunia.
“Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi jembatan ilmu dan persaudaraan antara dia bangsa besar dunia Islam: Iran dan Indonesia,” tutup Abbasi.
Tak hanya pembahasan tentang proyeksi kerja sama, pada pertemuan tersebut Abbasi juga turut sekilas menerangkan sejarah dan kedudukan Jamiah Al-Mustafa di Iran yang mana pada perkembangannya saat ini telah memiliki puluhan ribu mahasiswa dari 130 negara.
Tak hanya itu, lembaga ini juga telah memiliki cabang termasuk Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin. Hal ini tentu menandakan besarnya tanggung jawab JMIA dalam mewakili wajah intelektual dan spiritual Republik Islam Iran di kancah global.
Kunjungan Rektor JMIA ini menandai jejak dan semangat baru kebersamaan dunia Islam membangun peradaban yang berakar pada ilmu, etika, dan kemajuan.
Penulis: Bgs
Editor: Gabriella



