Lewat Buku Citra Tiongkok di Mata Indonesia, Diharapkan Hubungan Bilateral Indonesia-China Terus Berkembang

Jakarta, Indonewstime.com — Launching Buku “Citra Tiongkok di Mata Indonesia” karya Santi Ding melalui Nagantara Foundation dikemas dalam seminar interaktif, acara ini turut membuka ruang diskusi publik mengenai bagaimana masyarakat Indonesia membentuk persepsi terhadap Tiongkok melalui budaya, pendidikan, perdagangan, migrasi, hingga diplomasi masyarakat modern, Kamis (25/9/2025).
Buku tersebut berisi tentang riset mendalam mengenai citra Tiongkok dalam kesadaran masyarakat Indonesia, dipengaruhi media, pengalaman langsung, serta interaksi warga lintas negara.
Ketua Pusat Kajian Hukum Kebudayaan dan Investasi Indonesia-Tiongkok, Adilla Meytiara Intan, SH., LL.M mengatakan bahwa seminar tersebut merupakan sebuah komitmen dalam menghadirkan diskusi akademik aplikatif bagi masyarakat.
“Pertukaran masyarakat atau people-to-people exchange sangat vital. Bidang pendidikan, budaya, hukum, ekonomi, dan investasi menjadi fondasi untuk memperkuat rasa saling percaya kedua bangsa,” ujar Adilla.
Selanjutnya Ketua STIH Adhyaksa, Hasbullah SH., MH., CIIQA, turut menjelaskan bahwa dalam buku tersebut merupakan sebuah kolaborasi lintas institusi merupakan kunci.
“Seminar juga menghadirkan tamu khusus dari Beijing yang memberi perspektif multidisiplin mengenai kerja sama strategis. Diskusi akademik berlangsung dinamis dan penuh gagasan aplikatif,” ungkap Hasbullah.
Kemudian Penulis Buku “Citra Tiongkok di Mata Indonesia” Santi Ding menyoroti dalam bukunya tentang Kisah Laksamana Cheng Ho sebagai figur sentral. Jejaknya masih terlihat jelas di Semarang melalui peninggalan klenteng bersejarah.
“Migrasi etnis Tionghoa ke Indonesia juga menjadi faktor penting. Kolonialisme, krisis ekonomi, dan kebijakan pemerintah mendorong perpindahan besar, memperluas pertukaran budaya sekaligus interaksi sosial,” tutur Santi.
Ia juga berharap buku tersebut dapat memberikan perspektif akademik yang baru bagi hubungan kedua negara yakni Indonesia-China serta menjadi sebuah kunci bagi masyarakat Indonesia-china untuk memahami dan menghargai satu sama lain.
Nagantara Foundation melalui buku dan seminar ini berharap hubungan Indonesia-Tiongkok berkembang lebih kokoh. Tidak hanya diplomasi formal, melainkan lahir dari interaksi manusia ke manusia.
Dengan pemahaman lintas budaya yang lebih mendalam, kerja sama strategis kedua negara diharapkan semakin kuat, berorientasi masa depan, sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas.
Penulis: Gbr
Editor: Gabriella