Mamasa, Indonewstime.com — Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Usia Dini, diselenggarakan oleh SMAN 1 Sesenapadang Kabupaten Mamasa dihadiri oleh Penjabat (PJ) Bupati, Zain disambut meriah Siswa-Siswi dengan Musik bambu dan tarian tradisional, Rabu (31/1/2024).

Kegiatan diawali Doa yang dipimpin langsung oleh Pendeta Semuel T. Massa. Dilanjutkan Sambutan Kepala sekolah SMAN 1 Sesenapadang Vemmisuarni.

“Kami ucapkan Terima kasih tak terhingga, Bapak sudi mengunjungi sekolah kami, yang sudah lama tidak pernah dikunjungi pejabat manapun, kecuali camat yang telah membersamai,” sambut Vemmi.

“Semua terkait dalam menangani perkawinan Audi. Oleh itu, hak-hak guru diprioritaskan untuk pembangunan sumberdaya manusia. Pembangunan fisik gampang aja dilakukan, tapi pembangunan karakter tidak cukup hanya materi, kita harus bersabar,” tambahnya.

PJ Bupati mulai dengan menjelaskan Proses pembelajaran di Sekolah ini mesti berkualitas.  Memasuki Society 5.0. Salah satu cirinya adalah teknologi mempermudah kehidupan manusia. Listrik, motor, mesin dan sebagainya. Memudahkan manusia. Handphone adalah perpustakaan raksasa.

“Namun, hati-hati ada bahayanya, Hp bisa jadi tempat gosip, WhatsApp dan media sosial jadi tempat mengonsumsi informasi sampah. Jangan buka situs dan media yang negatif. Anda mesti membaca media yang kredibel dan terpercaya seperti tempo, kompas, detik dan sebagainya,” pesan Zain kepada Siswa.

Lebih lanjut, ia menjelaskan ada perbedaan antara Percepatan dan lompatan. Mengejar ketertinggalan tidak cukup percepatan, dan mesti punya lompatan. Cara belajar harus sama orang eropa yang 150 halaman/hari baca buku. Menurutnya bukan mengejar ketertinggalan, tapi melakukan lompatan.

Zain juga menyebutkan, jika ada pelajar atau mahasiswa yang belajarnya kurang 10 jam, ia akan jadi biasa aja. Sebab itu mesti punya Kecerdasan tahan banting (resilient intelligence) sebagai anak kampung yang ia miliki.

“Kalian juga memiliki itu, sederhana, dibentuk dengan alam. Semakin ditekan semakin naik. Selama ini kita pelajari IQ, EQ, dan SQ lupa kecerdasan itu. Itulah modal satu-satunya untuk saya pakai bertarung dengan kehidupan. Ketika anda direndahkan, ketahuilah setiap pemimpin besar lahir pasti dari gejolak. Sesungguhnya bukan menghancurkan, tapi memperbaiki,” tegasnya.

“Kita akan memasuki Indonesia Emas 2045. Kalian akan menjadi pemeran utama. Jadi, jangan cepat nikah. Belajarlah sungguh-sungguh untuk Indonesia,” pungkasnya.(Red/Afn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan