Jakarta, Indonewstime.com — World Peace Forum ( WPC) sebuah forum yang sekarang sangat penting diselenggarakan ditengah dunia yang mengalami berbagai konflik perang termasuk genosida yang terjadi di Gaza.
World Peace Forum berlatar agama yang berbeda- beda yang menginginkan perdamaian. Hal ini sesuai dengan misi kebudayaan Indonesia.
“Kebudayaan adalah bahasa utama dalam perdamaian dan kita berharap dialog budaya dan dialog peradaban sangat penting menuju perdamaian dunia. Terselenggaranya forum ini dapat membantu menyelesaikan kesalahpahaman pengertian, menghindari berbagai macam potensi konflik yang ada sesuai semboyan kita Bhinneka Tunggal Ika berbeda- beda tetapi tetap satu jiwa,” kata Fadli Zon Menteri Kebudayaan RI usai Gala Dinner bersama peserta WPF di Galeri Nasional Minggu malam (9/11/2025).
Din Syamsuddin Chairman of CDCC penyelenggara WPF mengatakan lembaga yang dipimpinnya mengadakan Word Peace Forum sejak tahun 2006. Forum perdamaian dunia sebagai agenda Dwi tahunan 2006–2008–2010-2012 dan yang terakhir ke-8 tahun 2022 mundur 1 tahun, yang ke-9 2025.
Berangkat dari tema besar one humanity, one destiny, one responsibility. Satu kemanusiaan, satu tujuan dan satu tanggungjawab. Di breakdown tema besar itu.
” Kami mengangkat tema besar itu, kali ini temanya Considering Wasatiyyat Islam and Tiong Hua For Global Collaboration , yakni mempertimbangkan jalan tengah Islam dan Tionghoa untuk menjadi dasar bagi kolaborasi global,” ungkapnya.
Din Syamsuddin memaparkan bahwa Wasatiyyat Islam sudah ada sejak tahun 2018 jauh lebih tinggi dari moderasi beragama kita, hanya bagian kecil dari alam fikiran jalan tengah Islam Wasatiyyat. Kebetulan ada kawan baik saya menjadi mitra penyelenggara forum ini dari Malaysia, pendiri Chengho Multi Culture and Education Trust, Tan Sri Lee Ki Yew yang punya pikiran tentang Tionghoa. Yang ternyata Tiong itu kerjasama secara moderat untuk mencapai kemakmuran atau kesejahteraan bersama.
“Inilah yang dianjurkan bahwa jalan tengah ada dari Islam dan kunfusianisne Tionghoa dan agama- agama di dunia, solusi bagi dunia yang rusak sekarang ini. Karena kehidupan dan peradaban dunia terjebak pada ekstremitas yaitu liberalisme kemudian terjadilah liberalisasi ekonomi, politik dan budaya yang membuat kerusakan dunia saat ini. Jalan keluarnya adalah jalan tengah agama Islam Wasatiyyat dan agama- agama lain mengajukan solusi. . Inilah yang akan kita perbincangkan dan kemudian menghasilkan solusi,” tutupnya.
Penulis: Lin
Editor: Gabriella



