Petani di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, mengeluhkan ternak sapi yang berkeliaran bebas di area persawahan, kondisi ini sudah berulang kali mengganggu, bahkan merusak tanaman padi milik mereka semenjak pembibitan.
Seorang petani, sebut saja Sifulan, mengaku geram karena padinya berulang kali dimakan sapi. Menurutnya, hal ini bukan lagi persoalan kecil, sebab jika terus dibiarkan dapat menimbulkan konflik antara petani dan peternak.
Ia bahkan menyinggung lewat narasi pribadinya
“Saya yang salah karena menanam padi, atau peternak yang salah karena melepaskan sapinya di sawah?
Beberapa hari ini saya perhatikan, tanaman padi saya selalu dimakan sapi. Saya hanya menginginkan kerja sama dari masyarakat, atau pemerintah bisa turun tangan menegur para peternak.
Anggap saja ini peringatan terakhir.”
Kendati keluhan yang disampaikan petani terdengar dengan bahasa yang sopan dan bijak, namun makna yang terkandung di dalamnya sangatlah dalam dan tidak bisa dianggap remeh.
Lebih lanjut , sesama masyarakat sudah saling provokasi, lewat media sosial
“Kalau aturan pemerintah tdk difungsikan, silakan buat aturan sendiri” komentar petani A
“Kalau ada sapi berkeliaran itu diartikan binatang liar tak ad pemiliknya, jika merusak tanaman itu sapi di kategorikan hama , dan hama dapat dilakukan pengendalian dgn”,komentar petani B
Petani juga sebagai masyarakat, meminta agar pemerintah atau pihak terkait turun tangan menyelesaikan persoalan ini sebelum menimbulkan konflik yang lebih besar.(EPN).
Penulis: EPN