Bekasi, Indonewstime.com — Persatuan Janda Seluruh Indonesia (PJSI) mengadakan sosialisasi wawasan hidup sehat dan bahaya HIV/AIDS di Kota Bekasi. Di hadiri oleh Kabid Kesbangpol Kota Bekasi H.Agus, pembina PJSI H. Shobirin, Dewan Pakar Janda PJSI Barbie Kumalasari, Saiful Jamil, Ozy Syahputra, Komunitas Populasi Kunci, perwakilan mahasiswa Universitas Krisna Dwipayana, SMA Cinderamata Harapan Indah, Pemuda Kota Bekasi dan anggota PJSI. Kegiatan di selenggarakan di Bekasi Cyber Park, Kamis (16/10/2025).

Dhea Bacan Ketua Umum PJSI dalam sambutannya mengatakan PJSI selalu mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan namun kegiatan inilah yang paling spektakuler mengingat penderita AIDS di Kota Bekasi terus meningkat. Kami mengadakan “Sosialisasi Wawasan Hidup Sehat dan Bahaya HIV/AIDS” agar penularan virus HIV bisa menurun. Dihadiri oleh anggota PJSI, artis Ibukota, komunitas, mahasiswa dan para pelajar SMA.

“Kami dari Kesbangpol Kota Bekasi sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena pemerintah berkewajiban mengadakan pembinaan dan pengawasan untuk organisasi agar jaya dan mandiri. Kemandirian para janda sangat penting karena sering ada konotasi negatif di masyarakat. Tema kegiatan ini luar biasa karena menurut data Kota Bekasi penderita AIDS meningkat seribu kali lipat di tahun 2025, lonjakan yang luar biasa bukan hanya perilaku negatif namun ketidaktahuan masyarakat cara penularan penyakit AIDS. Oleh sebab itu peran masyarakat sangat penting dan strategis. Semoga pemerintah selalu support keberadaan PJSI,” ujar Kabid Kesbangpol H.Agus.

Novia Erizka Lubis,SH dari Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bekasi bagian pengelola program menjelaskan bahwa AIDS bukan sekedar masalah kesehatan tapi terkait juga dengan ekonomi dan politik. Dan kita mengharapkan AIDS akan lenyap di tahun 2030. Kampanye zero AIDS yaitu tak ada kematian, tak ada stigma dan tak ada diskriminasi.

“Virus HIV sangat mengenaskan dan menyeramkan, karena menyerang kekebalan tubuh manusia. Melemahkan dan merusak kekebalan tubuh dapat menyebabkan TBC dan gerd. Penderita mudah terpapar bakteri. Kumpulan gejala penyakit disebabkan oleh virus HIV. Resiko tinggi ada pada perilaku sex bebas ,hubungan sesama jenis., pecandu narkoba. Penularan melalui cairan darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu pengidap AIDS. Selama tak bersentuhan dengan cairan tersebut kita aman. Wajib melakukan test HIV pada ibu hamil,” paparnya.

Ia juga mengatakan bahwa kelompok yang rawan tertular HIV adalah pekerja sex, gay, pengguna narkoba suntik akibat bergantian jarum, transgender. Mereka wajib melakukan test HIV, karena penyakit ini tak bisa ditebak, hanya bisa di deteksi melalui test darah di seluruh puskesmas di Bekasi bahkan seluruh Indonesia. Cek bersifat gratis dan hasilnya di rahasiakan. Bila terdeksi positif HIV akan di beri obat ARV untuk diminum setiap hari seumur hidup.

Obat juga gratis dari pemerintah. Obat dapat diperoleh dari RSUD, fungsi obat selain untuk bertahan hidup juga agar tidak menular pada orang lain. Di Bekasi ada 4500 orang pengidap HIV. 2500 orang sudah minum obat, 2000 orang belum minum obat. Ibu hamil penderita HIV bisa melahirkan bayi normal/ tidak tertular virus asal rutin minum obat.

Ada 150 orang anak di Bekasi yang sudah terindikasi positif HIV. Pada intinya penyakit AIDS tak bisa sembuh namun tetap dapat hidup dan beraktifitas normal jika minum obat teratur sekali sehari seumur hidup.

Sosialisasi Bahaya AIDS ini juga menyediakan test HIV gratis bagi peserta dari dokter Puskesmas Perumnas 2 Bekasi. Hasil di rahasiakan dan dikirim lewat WA. Hasil langsung diketahui setelah 10 menit pengambilan sampel darah. Yang hasilnya positif akan diberi obat ARV. Test perdana peserta dilakukan oleh artis Saiful Jamil.

Pada kesempatan yang sama Miswan Wijaya, S.Psi.,M.Si Ketua Yayasan Katarsis Sarasati Edukasi menjelaskan bahaya pemakaian Narkoba. Pemakai narkoba akan sakau jika berhenti memakainya hal ini tentu akan memberatkan dari segi materi karena akan terus membeli dan meningkat dosisnya. Pengguna biasanya melakukan kriminal, mencuri dan merampok untuk mendapatkan uang.

“Di Yayasan Kartasis kami memiliki panti rehabilitasi untuk menyembuhkan penderita yang kecanduan narkoba. Untuk rawat inap minimal 6 bulan hingga 2 tahun. Terapi, ibadah dan penanganan dokter. Kami selalu mengadakan doa bersama untuk kedamaian dan pemulihan. Jika pasien sudah sembuh kami mengajari keterampilan untuk memperoleh pekerjaan. Lokasi panti rehabilitasi ada di Palembang dan Bekasi,” ungkapnya.

Perlu diketahui selain narkoba dan tak kelihatan maboknya ada psikotropika yang menyebabkan adiksi yaitu kopi, rokok, alkohol dan film porno. Berhati- hatilah.

Penulis: Lin

Editor: Gabriella

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan