Rahmadi go Sindir Fenomena “Honorer Siluman”. Edhy Putra Negara Jangan Buru Buru Menyalahkan Honorer Siluaman
Rabu, (24/9/2025) Dikutip dari halaman resmi Rahmadi go melalui sebuah video yang diunggahnya, ia menyoroti istilah “honorer siluman” yang belakangan ramai diperbincangkan.
“Honorer siluman itu lahir, tentu ada yang melahirkan, dan yang melahirkan adalah ibunya,” ujar tokoh pendidik itu dalam vidionya
Rahmadi go menegaskan, jika ingin memutus mata rantai honorer siluman, maka langkah pertama adalah memberantas terlebih dahulu ‘ibu siluman’ yang melahirkan praktik tersebut.
Dalam video yang sama, Rahmadi juga melempar pertanyaan kepada audiens dan meminta pendapat warganet,
“Siapakah sebenarnya ibu siluman itu?”.
Menanggapi pernyataan Rahmadi go terkait fenomena honorer siluman, Edhy Putra Negara Yag juga adlah rekanya, memberikan pandangan menegaskan persoalan ini sebagai masalah birokrasi yang lebih dalam.
“Di Negeri Konoha, Semenjak pendaftaran PPPK tahun 2024- 2025 justru kembali melahirkan istilah baru seperti yang dijelaskan dalam Rahmadi go, honorer siluman. Mereka adalah nama-nama yang tiba-tiba muncul sebagai peserta, meski tak pernah tercatat sebagai honorer resmi,” ujar Edhy mengutip
Menjawab pertanyaan Rahmadi go tentang siapa, “ibu siluman”, Edhy menyebut setiap siluman tentu ada ‘ibu’ yang melahirkannya.
“Ibu siluman adalah julukan bagi oknum pejabat yang memuluskan jalan, mulai dari menandatangani SK fiktif hingga menyisipkan data ke dalam sistem,” jelasnya.
Meski demikian, Edhy menegaskan agar publik tidak serta-merta menyalahkan para honorer siluman.
“Jangan buru-buru menyalahkan para honorer siluman. Mereka hanya berusaha mencari perubahan nasib dan memanfaatkan peluang yang ada. Jika ingin menyalahkan, salahkanlah oknum yang terlibat dalam birokrasi di negeri kita,” tegasnya.
Edhy juga menambahkan, lahirnya honorer siluman tak lepas dari tekanan ekonomi, budaya titipan, celah administrasi, hingga permainan politik, semuanya berpangkal pada KKN, kolusi, korupsi, dan nepotisme yang masih berakar kuat dalam birokrasi Konoha.
Lebih lanjut Edhy menilai Maksud vidio Rahmadi go, memberikan sudut pandang , lahirnya honorer siluman bukan sekadar kebetulan, melainkan karena ada pihak yang memfasilitasi kemunculannya.
“Selama Birokrasi di Konoha, Kolusi dan Nepotisme masih membudaya, jika honorer siluman itu ada jangan salahkan mereka yang ingin merubah nasib lewat peluang yg ada”.tutup Edhy****
Penulis: EPN


