Jakarta, Indonewstime.com — Sekretaris Jenderal Kamaruddin Amin yang juga Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) mengundang sejumlah ahli keuangan untuk membahas potensi wakaf Indonesia yang sangat besar, bahkan terbesar di dunia.
“Dalam rangkaian Rakenas Badan Wakaf Indonesia (BWI) kita mengadakan seminar nasional. Seminar ini berjalan sampai siang, dan nanti siang dilanjutkan pembukaan Rakernas BWI, dihadiri Menteri Agama, Ketua MPR, Menteri ATR-BPN, dan perwakilan pengurus BWI se Indonesia,” kata Kamaruddin Amin dilansir dari kemenag.go.id , Selasa (5/8/2025).
Seminar Nasional ini bertajuk ‘Penyediaan solusi pembiayaan wakaf produktif untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional’. “Pada Rakernas ini, kita membicarakan bagaimana mengkapitalisasi potensi wakaf di Indonesia yang sangat besar,” sambung Kamaruddin Amin.
Dijelaskan Kamaruddin Amin, terkait wakaf produktif, masih ada sekitar 9% dari wakaf secara nasional yang berpotensi atau memiliki nilai ekonomis yang bisa diproduktifkan. Ada sekitar 45.000 titik di Indonesia. Bahkan, menurut Kamaruddin Amin, wakaf tunai juga yang perlu ditingkatkan.
“Pilot projectnya sudah banyak, seperti dibidang pertanian, peternakan, perkebunan, ada juga hutan wakaf. Ada juga pom bensin, perikanan dan banyak bidang lainnya,” terang Kamaruddin Amin.
Di lain kesempatan, Kamaruddin Amin juga menjelaskan bahwa aset wakaf di Indonesia itu nilainya mencapai sekitar Rp2.000 triliun. Ini aset yang bersifat abadi dan tidak bisa diganggu gugat. Kalau ini dikelola secara produktif, akan menjadi instrumen strategis bagi penguatan ekonomi umat yang luar biasa.
“Dari sekitar 450 ribu tanah wakaf yang ada, baru 9 hingga 10 persen yang telah dikelola secara produktif, seperti untuk pertanian, sawah, kehutanan, dan sektor lainnya. Ke depan, Kementerian Agama dan BWI akan mendorong optimalisasi pengelolaan wakaf agar semakin berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” kata Kamaruddin Amin.
Penulis: Afn
Editor: Gabriella