Majene, Selasa (25/11/2025) – Kasus dugaan pelecehan terhadap siswa Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) berinisial FT dari Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, yang terduga dilakukan oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sulawesi Barat berinisial MT, terus berkembang. Keluarga korban menyatakan tekad untuk menempuh jalur hukum, meskipun masih melakukan pertimbangan khusus terkait kondisi psikologis korban yang sedang dalam proses ujian sekolah.

“Kami sangat benci dan mengutuk perilaku seperti ini. Namun, karena FT masih dalam proses ujian, kami perlu mempertimbangkan dengan cermat agar tidak menggangu psikologinya. Kami juga sedang berunding dengan keluarga terlebih dahulu. Tapi, kami akan tetap menempuh jalur hukum, tunggu saja,” ungkap tante korban melalui telepon.

Kasus ini diperkirakan terjadi selama perjalanan dari Majene menuju Mamuju. Sebaliknya, MT membantah tuduhan bahwa dirinya melakukan pelecehan terhadap FT. Menurutnya, ia hanya bertindak seperti orang tua yang memberi nasihat.

“Tidak ada niat melakukan perbuatan asusila. Saya hanya bertanya apakah FT sudah punya pacar, dan ia mengaku sudah. Saya kemudian memberi nasihat agar ia menjaga diri dalam menjalin hubungan asmara,” katanya kepada media pada Senin (24/11/2025).

MT menjelaskan bahwa tindakan yang dianggap tidak terpuji kemungkinan berasal dari saat ia sempat memegang ibu jari korban. Ia meminta masyarakat tidak langsung mempercayai informasi yang belum terverifikasi dari kedua belah pihak.

“Isu ini sangat mengguncang keluarga kami. Jika perbuatan saya dianggap buruk, saya memohon maaf. Tidak ada niat untuk melecehkan siapa pun,” tambahnya.

Kami akan memberikan informasi terbaru seiring berjalannya proses pengecekan

 

(Rls/EPN)

Penulis: EPN

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan