Para peneliti dari Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) mengunjungi Malunda, salah satu penghasil minyak Nilam terbesar Kabupaten Majene, untuk meneliti tanaman nilam yang terinfeksi penyakit layu (Mati gadis).Rabu 23/juli(2025).

Ibu Sri, seorang dosen pertanian, bersama Ibu Isdar , yang mengajar di bidang pendidikan biologi, turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi tanaman yang terkena penyakit tersebut.

Selama kunjungan ini, mereka juga didampingi dari mahasiswa dan Yusrianto Nasir sebagai anggota peneliti, di momen ini mengadakan wawancara dengan petani nilam yang mengungkapkan kekhawatiran mereka, karena hingga saat ini belum ada obat yang efektif untuk menangani Nilam layu ( Mati Gadis).

Ini Sri menyebut Tanaman Nilam layu ada faktor, Ralstonia dan Fusarium,penyakit Nilam ini dua patogen yang berbeda
1.Ralstonia Bakteri, menyebabkan layu tidak teratur, menyerang melalui akar atau luka batang
2.Fusarium Jamur, menyebabkan layu progresif dari daun bawah ke atas, menyerang melalui akar dan menyumbat pembuluh xilem.menyebatkan tanaman kekurangan nutrisi.

Dalam kesempatan tersebut, para peneliti mengumpulkan sampel tanaman yang terinfeksi untuk dianalisis lebih lanjut di laboratorium, mulai dari sampel tanaman segar,layu stengah hingga layu kering ,

Penelitian ini dijadwalkan berlangsung selama 6 bulan, mereka berharap dapat mengembangkan biopestisida yang efektif untuk mengatasi masalah layu fusarium, jika berhasil, kabar baik ini akan menjadi solusi baru bagi petani nilam di Malunda dan sekitarnya, yang selama ini kesulitan menghadapi penyakit tersebut.

“semoga penelitinya cepat selesai, dan segera bisa mengaplikasikan biopestisida untuk para petani yg selam ini terkendala layu fusarium”, tutup Yusrianto Nasir anggota peneliti.

Penulis:edhy

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan