Mamuju, Indonewstime.com — Tim validasi data bantuan gempa tahap II yang menggunakan anggaran perubahan sekitar Rp1 miliar telah mulai bekerja di beberapa wilayah dalam Kota Mamuju, Kamis (21/11/2024).
Dalam grup WhatsApp WARGA MASPOL, salah satu anggota tim validasi bernama Alib mengimbau warga untuk menyiapkan dokumen terkait rumah mereka, seperti yang sebelumnya dilakukan saat proses assesmen.
“Tabe Bapak Ibu, mengganggu waktunya sedikit. Untuk mempersingkat waktu, tolong siapkan berkas rumahnya di masing-masing rumah atau bisa dibawa ke rumah Pak RT. Berkasnya seperti asesmen sebelumnya. Mungkin besok atau lusa saya ke BTN,” ujar Alib dalam pesan tersebut.
Namun, penggunaan foto profil WhatsApp Alib yang menampilkan pasangan calon (paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Sulbar, SDK-JSM, dan paslon Bupati-Wakil Bupati Mamuju, TINA-YUKI, memunculkan spekulasi di masyarakat. Aktivis Sulbar, Abdillah, menilai adanya indikasi bahwa tim validasi ini juga merupakan bagian dari tim sukses paslon tertentu.
“Dari awal saya sudah menduga, dan ini bukti nyata. Salah satu anggota tim validasi data bantuan gempa tahap II juga merupakan tim sukses salah satu paslon,” ucap Abdillah di Mamuju, Kamis, 21 November 2024.
Abdillah mempertanyakan tujuan tim validasi ini karena dianggap hanya mengulangi pekerjaan tim asesmen sebelumnya. Ia mengkritik penggunaan anggaran yang dinilainya tidak efisien dan mengesampingkan transparansi.
Selain itu, Abdillah juga menyoroti ketidakhadiran pihak TNI, Polri, dan Bawaslu dalam pengawasan kerja tim validasi. Hal ini dianggapnya sebagai langkah politis BPBD Mamuju yang berpotensi mencederai kepercayaan masyarakat di tengah proses Pilkada.
“Masyarakat disuruh siapkan materai untuk tanda tangan berkas, tapi berkas apa lagi? Ini hanya menambah beban warga. BPBD Mamuju seharusnya melibatkan pengawas independen seperti Bawaslu, TNI, atau Polri untuk memastikan tidak ada muatan politis,” tambahnya.
Abdillah mempertanyakan kualitas Pilkada di Mamuju dan Sulbar, apakah masih bisa dianggap jujur dan adil.
“Masih bisakah kita percaya Pilkada ini? Atau lebih baik kita tanya saja pada rumput yang bergoyang,” pungkasnya dengan nada satir.
Saat pewarta mencoba mengonfirmasi temuan ini ke BPBD Mamuju, seorang staf yang ditemui di kantor menyampaikan bahwa Kepala BPBD sedang melakukan perjalanan dinas ke Makassar dan belum bisa memberikan keterangan resmi.
“Oh, Kepala BPBD lagi dinas ke Makassar. Tidak tahu berapa lama, mungkin nanti beliau yang bisa memberikan penjelasan,” kata staf tersebut sembari melayani warga yang datang untuk menanyakan proses validasi data.(Red/Gbr)