Kunjungan kerja Wakil Gubernur Sulawesi Barat di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Kamis (02/10/2025), berlangsung di Aula Kantor Camat Malunda. Pertemuan ini dihadiri jajaran pimpinan OPD terkait serta melibatkan tokoh masyarakat setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur juga menanggapi pertanyaan mengenai kondisi jembatan gantung di Desa Lombang Timur yang menjadi akses utama menuju Desa Salotahongan. Ia mengaku telah mengetahui kondisi jembatan tersebut melalui pemberitaan yang beredar.
“Dana infrastruktur dari provinsi sudah kami serahkan ke kabupaten. Sebab kabupatenlah yang lebih memahami wilayahnya dan dapat mengatur alokasi dana tersebut sesuai kebutuhan masyarakat,” jelas Wakil Gubernur.
Dengan demikian, perbaikan jembatan gantung di wilayah Lombang Timur diharapkan dapat menjadi perhatian dan prioritas pemerintah kabupaten, mengingat pentingnya akses tersebut bagi aktivitas masyarakat sehari-hari.
Selain membahas persoalan infrastruktur, pertemuan ini juga dirangkaikan dengan agenda silaturahmi dan kunjungan investor kelapa dalam dalam program hilirisasi. Wakil Gubernur menegaskan bahwa tujuan kedatangannya adalah untuk mengumpulkan tokoh masyarakat sekaligus memberikan pemahaman terkait maksud dan rencana investasi dari pihak investor.
“Tindak lanjut dari pertemuan ini, para investor akan melakukan survei lebih dalam, kemudian merumuskan strategi mereka dalam pengembangan kelapa dalam. Dalam hal ini pemerintah hanya berperan pada aspek regulasi, sementara teknis pengembangan disiapkan oleh pihak investor,” ungkapnya.
Investor asal Malaysia tersebut tengah melirik potensi kelapa dalam di dua kabupaten, yakni Polewali Mandar dan Majene, khususnya di wilayah Kecamatan Malunda. Menurut Wakil Gubernur, dengan sisa waktu dua bulan menuju akhir tahun, kemungkinan survei tahap awal akan dilakukan dalam waktu dekat. “Insya Allah, awal tahun 2026 aksi nyata dari rencana pengembangan hilirisasi kelapa dalam ini sudah mulai terlihat,” pungkasnya.
(Rls/EPN)
Penulis: EPN
