Polewali Mandar, Indonewstime.com – Ratusan warga Desa Lekopaddis menggelar aksi unjuk rasa pada Kamis, 13 Juni 2024, menuntut pemberhentian Kepala Desa yang diduga melakukan penyelewengan anggaran Dana Desa. Aksi yang awalnya berjalan damai berubah ricuh ketika massa bertemu dengan Penjabat (PJ) Bupati Polman, Muh Ilham Borahima, Kamis (14/6/2024).
Kericuhan dipicu oleh kehadiran kepala inspektorat yang belum menyelesaikan audit dana desa. Warga menuding kepala inspektorat memiliki hubungan keluarga dengan kepala desa, sehingga audit tidak bisa dilakukan secara maksimal. Massa yang marah mencoba menyerang kepala inspektorat, menyebabkan bentrokan di dalam kantor bupati. Polisi dan Satpol PP berusaha menahan massa agar tidak bertindak anarkis.
Seorang warga mengaku terkena pukulan dari pejabat saat kericuhan terjadi di dalam kantor bupati. Aksi ini dipicu oleh dugaan penggelapan Anggaran Dana Desa sejumlah ratusan juta rupiah oleh oknum Kepala Desa. Hingga kini, hasil audit dari inspektorat belum menunjukkan titik terang, meski telah berjalan hampir sebulan.
Usai dialog dengan massa, PJ Bupati Polman, Muh Ilham Borahima, berjanji akan terus mengawal dugaan kasus korupsi tersebut.
“Kami akan terus memantau perkembangan hasil audit yang dilakukan inspektorat. Jika ditemukan indikasi korupsi, akan ditangani pihak berwajib karena masuk ranah pidana,” kata Ilham kepada awak media.
Lebih lanjut, PJ Bupati menegaskan bahwa persoalan ini masuk dalam ranah hukum, dan mereka berpedoman pada asas praduga tak bersalah. Untuk itu, akan diturunkan auditor independen yang akan memimpin kajian ini, dipimpin oleh Sekda Kabupaten Polman, A. Bebas Manggasali.
“Kami juga akan membentuk tim independen yang akan mengkaji persoalan ini. Ada aturan yang bisa memberhentikan seorang kepala desa jika ada pelanggaran hukum,” tegas Ilham.
Koordinator aksi, Darmawan Muhdir, menyatakan bahwa pernyataan PJ Bupati memberikan harapan baru bagi warga Lekopaddis. Mereka berharap tim independen yang dipimpin oleh Sekda A. Bebas Manggasali dapat mengungkap kebenaran dalam kasus ini.
Terkait insiden kekerasan, Darmawan membenarkan bahwa salah satu rekannya terkena pukulan dari pejabat inspektorat. “Ya, teman kami ada yang jadi korban pemukulan dan sudah divisum. Kasus ini sudah dalam penanganan pihak berwajib,” jelas Darmawan.
Aksi unjuk rasa ini dilakukan karena warga menuntut kejelasan dari kerja inspektorat dalam audit Dana Desa Lekopaddis yang hingga kini belum menunjukkan hasil.
Dengan adanya tim independen, warga Desa Lekopaddis berharap kasus ini dapat diusut tuntas dan membawa keadilan bagi masyarakat. Mereka menaruh harapan besar pada PJ Bupati dan tim yang akan dibentuk untuk mengawasi dan mengungkap kebenaran dalam kasus dugaan korupsi ini. (Red/Bsb)