Warga Diduga Keracunan Massal, Empat Puskesmas dan Satu Rumah Sakit Dikerahkan Tangani. Warga Hubungkan Hal Gaib, Sebut Langgar Aturan Adat, Dokter Berikan penjelasan
Majene, 10 Oktober 2025 — Puluhan warga di Kecamatan Malunda dilarikan ke fasilitas kesehatan setelah bebrpa menghadiri pesta pernikahan . Dugaan sementara, warga mengalami gejala keracunan makanan. Namun pihak medis belum berani memastikan penyebab pastinya.
Dokter Dani dari Puskesmas Malunda menjelaskan, hasil pemeriksaan sementara menunjukkan pasien mengalami diare. Meski begitu, pihaknya masih melakukan observasi lebih lanjut sebelum menyimpulkan adanya unsur keracunan.
“Untuk sementara hasil pemeriksaan pasien adalah diare. Kami belum bisa memastikan penyebabnya karena masih dalam tahap observasi. Setelah ada hasil lanjutan, baru kami berani menyebut apakah ini benar keracunan atau bukan,” ungkap dr. Dani.
Menariknya, beberapa keluarga pasien justru membantah dugaan keracunan. Mereka beranggapan bahwa peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan makanan, melainkan dianggap sebagai pelanggaran aturan adat atau tradisi di wilayah mereka.
Menurut mereka, bila benar penyebabnya dari makanan, seharusnya seluruh warga yang ikut mengonsumsi hidangan di acara tersebut akan mengalami gejala serupa. Namun dokter menjelaskan, tidak semua orang memiliki daya tahan tubuh yang sama terhadap paparan penyebab penyakit.
Hingga pukul 21.00 WITA, tercatat sebanyak 25 warga menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan, dan jumlah itu diperkirakan bertambah karena empat warga lain akan segera dijemput untuk mendapat penanganan medis.
Kepala Puskesmas Malunda, Irwan, mengatakan pihaknya masih mampu menangani pasien dengan baik meski jumlahnya cukup banyak.
“Alhamdulillah, meskipun jumlah pasien puluhan, kami masih mampu menangani dengan baik. Kami juga dibantu oleh Puskesmas Sendana II, Puskesmas Salutambung, Puskesmas Ulumanda, serta Rumah Sakit Pratama yang menurunkan tenaga medis dan armada,” jelas Irwan.
Lebih lanjut Kapus Malunda, Irwan, menyebut bahwa tindak lanjut dari kasus dugaan keracunan akan melibatkan berbagai pihak terkait untuk melakukan investigasi mendalam guna memastikan penyebab utamanya.
Diketahui, acara hajatan tempat warga diduga mengonsumsi makanan tersebut berlangsung pada hari Rabu, atau sekitar tiga hari sebelum para pasien mulai mengalami gejala.(Rls/EPN).
Penulis: EPN


