Jakarta, Indonewstime.com – Forum Group Diskusi (FGD) series 1 Merah Putih Institute (MPI) mengangkat tema Yakni “Hilirisasi dan Lingkungan” Bagaimana masa depan ruang hidup kita? Dalam diskusi tersebut ketua bidang ekonomi dan lingkungan MPI Yudi Prasetyo melihat kebijakan hilirisasi merupakan bentuk kemandirian negara dalam mengelola sumber daya alam, Kamis (22/8/2024).

Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi, hilirisasi mampu mengurangi angka kemiskinan dan menurunkan angka pengangguran karena terbukanya lapangan pekerjaan baru.

Kemudian Hilirisasi harus menyasar pada semua sektor baik kelautan ataupun pariwisata, dalam hal ini tentunya wajib mengedepankan kaidah-kaidah lingkungan sebagaimana pasal 33 ayat 3 yang berbasis wawasan lingkungan dan Pembangunan yang berkelanjutan agar pelestarian lingkungan bisa dilakukan secara maksimal.

Dalam kegiatan tersebut Yudi secara terbuka menyarankan agar kebijakan hilirisasi ini tidak terfokus pada satu sektor saja yakni pertambangan, sebab pertambangan sangat memungkinkan terjadinya deforestasi yang akan berdampak pada rusaknya lingkungan dan membahayakan Kesehatan Masyarakat sekitarnya.

“Kebijakan Hilirisasi ini tentu harus melihat dampak positif dan negatifnya, Karena hilirisasi dapat memungkinkan menarik minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu pemerintah harus tegas dalam penegakan hukum, yang ketika perusahaan-perusahaan tersebut tidak tunduk dan patuh terhadap undang-undang yang berdampak pada kerugian negara dan terkhususnya masyarakat yang hidup di wilayah investasi tersebut,” ungkapnya.

Kegiatan yang di laksanakan pada Rabu, 21 Agustus 2024 di lantai 4 ruang rapat Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, ini menghadirkan narasumber nasional yang terdiri dari Pramu Risanto selaku Tenaga Ahli LHK RI, Zenzi Suhadi Direktur Eksekutif Nasional Walhi, Vivaldi Emri Nobel Koordinator Nasional PKN Mapala dan Yudi Prasetyo ketua bidang ekonomi dan Lingkungan MPI.

Merah Putih Institute (MPI) merupakan organisasi kepemudaan yang tersebar di setiap provinsi dan kabupaten/kota yang selalu mengadakan forum-forum diskusi dengan mengangkat tema mengenai issue tentang kondisi kebangsaan.

Safruddin Abas selaku ketua Merah Putih Institute (MPI) menghimbau agar forum-forum seperti ini terus terjaga dan selalu melibatkan masyarakat luas. Pada kesempatan ini juga Beliau atas nama organisasi mengucapkan terima kasih kepada narasumber dan seluruh peserta yang hadir dikegiatan yang mengangkat “Hilirisasi dan Lingkungan, Bagaimana Masa Depan Ruang Hidup Kita?.”

“Kondisi lingkungan hari ini kian parah dan sangat mengancam ruang hidup rakyat, Apabila kebijakan hilirisasi ini terus memprioritaskan hanya pada sektor pertambangan,” katanya.

Karena bagi Yudi Ketika pertambangan dijadikan sebuah Upaya untuk peningkatan kesejahteraan maka negara gagal dalam menterjemahkan undang-undang dsar 1945 yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

“Olehnya pemerintah harus bertanggung jawab atas segala persoalan kebangsaan tanpa harus mengorbankan anak bangsa,” tutur pria yang merupakan kader Lembaga Pariwisata Dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (LEPPAMI) HMI cabang palu.

Kegiatan Forum Group Diskusi ini di hadiri oleh beberapa organisasi mahasiswa dan aktifis lingkungan diseputaran jakarta, baik dari HMI, KOHATI, LEPPAMI serta Mahasiswa Pecinta Alam.

“Diskusi “Hilirisasi dan Lingkungan” ini di harapkan dapat menemukan win win solution agar dapat menjadi titik balik dalam melihat persoalan lingkungan yang menggunakan basis Sustainable Development Goals (SDGs) serta berbagai hal yang membutuhkan atensi publik sebagai control sistem harapannya kedepan negara Indonesia yang pada usia 79 tahun ini mampu terus bergerak menuju kebaikan bersama,” pungkas Yudi Prasetyo dalam sesi terakhir pemaparannya.(Red/Sym)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan